Peta Jalan Investasi

 



Menabung itu baik dan hemåt adalah pangkal kaya. Begitu orang tua sering menasehati kita. Tapi sebenarnya menabung itu baik belum tentu benar adanya. Menabung di mana dulu? Menabung di rumah? bisa hilang ataupun terpakai dengan tanpa bisa disadari. 

Menabung di Bank? Dana kita selain tergerus oleh biaya administrasi bank juga akan termakan yang namanya inflasi tahunan. Tidak sadar nilai dana kita yang tersimpan di Bank sebenarnya terus menurun setiap tahun. 

Lalu harus disimpan di mana yang akan menguntungkan kita? Pertanyaan yang paling penting namun sayangnya kita tidak pernah diajarkan di sekolah tentang ini. 

Nah untuk membantu seorang teman kerja di kantor memahami strategi dan pilihan investasi, saya pun iseng membuat peta jalan ini. Yah, karena waktu kami tidak banyak untuk ngobrol mungkin dengan peta jalan ini bisa membantunya dengan lebih mudah memahami strategi dan pilihan-pilihan investasi. 




Step 1: Tentukan Tujuan Investasi
Mari kita membaca peta ini. Pertama, mulai dengan menentukan tujuan investasimu, apakah untuk biaya pernikahan, membeli kendaraan, rumah, travelling atau mengumpulkan dana pensiun. 

Menentukan tujuan itu penting karena akan membantu kita memilih strategi investasi yang tepat, dań bukankah perjalanan itu harus memiliki tujuan?



Step 2: Buat Rencana Anggaran

Tujuanmu bisa saja cuma satu, bisa juga dua atau bahkan tiga tujuan. Awal yang bagus. Langkah berikutnya - sering membuat rencana keuangan bulanan tidak? Ketika menerima gaji apakah kamu membuat hitungan dan melakukan pembagian pos pengeluaran? atau semuanya ada di kepala saja?







Kalau belum, saya sarankan membuat rencana keuangan bulanan ini. Aturan umum yang sering saya pakai adalah pembagian 50% belanja bulanan, 30% ditabung dan 20% untuk belanja hiburan. Tentu saja kondisi keuangan dan kebutuhan kita berbeda-beda, jadi sesuaikan dengan keadaan keuanganmu. 


Hal yang paling penting disini adalah; perencanaan. Kamu sudah merencanakan akan menabung sebelum membelanjakan uangmu. Kesalahan yang sering orang lakukan adalah menabung dari sisa belanja bulanan. Ini akan sulit sekali terjadi karena sebagai manusia kita akan selalu memiliki banyak keinginan, melebihi apa yang kita butuhkan.

Step 3: Catat pengeluaran dan analisa di akhir bulan

Baik, setelah melakukan perencanaan keuangan, pertanyaan selanjutnya, apakah kamu mencatat pengeluaranmu? dan apakah di akhir bulan kamu menganalisa ulang pengeluaranmu? 

Mencatat pengeluaran itu penting karena dengan ini kita semakin paham tentang diri kita. Kita lebih banyak berbelanja apa saja bulan ini? apakah pengeluaran-pengeluaran itu penting? atau sebenarnya hanya keinginan semata. Takluk kepada keinginan dan selalu mengatakan, "saya pantas menyenangkan diri sendiri, kan sudah capek bekerja?!?", adalah resep anda masuk ke dalam persoalan keuangan.

Pernyataan yang paling sering saya dengar "I deserve it"  .... 

Really??? 

Bukankah ketika kamu merasa berhak berbelanja berbagai keinginan dan bukan kebutuhan, sama artinya kamu telah mengambil hak seseorang sebenarnya? Hak dirimu sendiri di masa tua?

Self-reward itu penting tapi harusnya sewajarnya dan disiapkan dananya, bukanlah impulsive mengikuti keinginan. 

Ada prinsip salah satu teman kerja saya lainnya yang malah saya lebih suka ketimbang pernyataan "I deserve it". 


"Sayang kalau sudah capek-capek kerja, eh habis semua dan gak kelihatan hasilnya"
 
Melakukan analisa pengeluaran di akhir bulan sebenarnya cara kita mengontrol lifestyle atau gaya hidup kita untuk mencoba semakin sedikit lebih bijaksana sebelum berbelanja. 

"Apakah ini kebutuhan? Atau hanya keinginan saja?" 

Oh ada satu cara sederhana yang sering saya lakukan agar  bisa lebih rasional dałam berbelanja apalagi ketika diserang "diskon" dan "on-sale". 

Ingat barangnya, foto jika dibolehkan, dan bilang, saya pulang dan pikir-pikir dulu. Biasanya keinginan impulsive belanja akan hilang ketika kita tiba di rumah, dan barang tersebut jadinya tidak terlalu begitu menarik lagi seperti saat masih berada di tempat perbelanjaan.  

"The causes of impulsive behavior are triggered by an irresistible force to buy and an inability to evaluate its consequences. Despite being aware of the negative effects of buying, there is an enormous desire to immediately satisfy your most pressing needs"

(Meena, S in Rodrigues, I.R et al, 2021)


Step 4: Siapkan Dana Darurat



Selanjutnya adalah Dana Darurat. Sudahkah kamu memiliki dana darurat? Namanya saja dana darurat, jadi dana yang kalau tidak diperlukan jangan digunakan. Ibarat kalau kamu kehilangan pekerjaan, berapa bulan kamu bisa bertahan tanpa penghasilan? inilah fungsi dana darurat ini. 

Yang disarankan biasanya untuk yang belum menikah adalah 6 x dari pengeluaran bulanan dan 9 x dari pengeluaran bulanan, jika sudah menikah. 

Cukup banyak ya? ya karena kita tidak tahu kapan kita akan ada dalam keadaan kedaruratan, misalnya kehilangan pekerjaan dan berapa lama baru kita bisa mendapatkan penghasilan lagi. 

Step 5: Bersihkan hutang konsumtif
Berhutang tidak selamanya buruk. Hutang untuk modal kerja bisnis dan hasilnya dipakai membayar hutang dan mendapatkan penghasilan tambahan itu baik adanya. Ini adalah hutang produktif namanya. Yang tidak bagus adalah hutang konsumtif. Hutang untuk membeli barang, biaya jalan-jalan sebaiknya dihindari apalagi dipakai untuk mendukung gaya hidup agar terlihat keren, flexing.


Jika kamu dalam keadaan berhutang sekarang, segera atur rencana keuanganmu untuk membebaskan diri dari hutang, apalagi hutang kartu kredit yang berbunga sangat besar. 

Rumus yang dipakai untuk memahami berapa sehat keadaan keuanganmu adalah;

(Asset - Hutang)/(Pengeluaran Bulanan - Penghasilan Pasive)

Rumus ini membantu menghitung berapa bulan kita bisa bertahan tanpa ada penghasilan atau seberapa sehat keuangan kita. 

Step 6: Pahami tingkat toleransimu terhadap resiko dari berinvestasi



Investasi yang baik harusnya yang aman dan menguntungkan jika dilakukan dengan cerdas dan benar. Yang paling penting adalah kita memahami dulu tingkat toleransi kita terhadap resiko, ini akan membantu menentukan produk investasi apa yang paling cocok buat kita. 

Tipe Konservatif -  Jika jawaban-jawabanmu atas pertanyaan di peta jalan, kamu lebih banyak memilih box berwarna biru, ini berarti tipemu adalah konservatif. Ini biasanya kalau kamu membutuhkan tabunganmu ini dalam waktu kurang dari setahun, kamu cenderung akan khawatir jika melihat danamu berkurang, umur kamu sudah tidak muda lagi, dań kamu lebih mementingkan keamanan dana dibandingkan pertambahan nilai. 

Tidak mengapa jika tipe ini adalah pilihanmu, bukan berarti kurang bagus. Alangkah tidak bijaksana ketika kita berumur mendekati pensiun tapi type investasi kita bersifat agresif ini malah kurang cerdas sebenarnya. Nanti akan saya jelaskan lagi mengapa. 

Tipe Moderat - Kamu adalah tipe moderat jika dana yang disimpan akan kamu butuhkan dalam waktu kurang dari 3 tahun, lalu kamu tidak terlalu kawatir kalau nilai uangmu turun sedikit tapi akan merasa was was jika turun semakin banyak, umurmu masih tergolong muda, dan kamu ingin hasil investasimu cukup lumayan dalam mengalahkan tingkat inflasi.

Tipe Agresif - Tipe agresif adalah mereka yang mau memaksimalkan pertambahan nilai dari dana yang menganggur, atau dana-dana yang tidak dibutuhkan dalam waktu dekat. Kamu tidak kawatir kalau turun nilainya, dan umurmu masih muda dan produktif, dan ingin mendapatkan perkembangan nilai sebesar mungkin. 

Step 7: Pilih produk investasi sesuai tingkat toleransi mu terhadap resiko


Baik setelah paham tipe toleransımu terhadap resiko investasi mari kita lihat produk-produk apa yang cocok. 

Jika tipe mu adalah investor konservatif  maka produk-produk investasi yang tepat untukmu adalah kotak-kotak yang berwarna biru. 

Deposito Bank, bisa menjadi pilihan pertama. Namun deposito bank tidaklah terlalu menguntungkan sebenarnya, disamping tidak bisa mengalahkan tingkat inflasi, pajaknya pun tinggi. 

Reksa Dana Pasar Uang - adalah pilihan yang baik, para Pengelola dana (atau manager investasi) akan mengatur danamu untuk membeli surat hutang yang hampir jatuh tempo kurang dari setahun atau meletakkan di deposito. Karena dana yang digunakan adalah dana yang terkumpul dalam jumlah yang besar maka bunga yang mereka dapatkan dari Bank bisa lebih tinggi dibandingkan jika kita sendiri yang membeli deposito di Bank. Danamu di Reksa Dana pasar uang tetap meningkat setiap tahun tanpa ada penurunan sama sekali. 

Surat Berharga Negara - produk lain yang cocok untuk dirimu adalah surat berharga negara. Selain imbalan yang bagus dan biasanya setara atau sedikit lebih tinggi dari tingkat inflasi, surat berharga negara dijamin pemerintah dan yang pasti akan aman. Kekurangannya adalah tidak terlalu liquid. Kamu tidak bisa mencairkan danamu jika belum mencapai periode waktu tertentu atau bahkan sebelum selesai masa tenornya. 

Reksa Dana Obligasi Korporasi - Reksadana obligasi terdiri atas dua jenis, reksa dana yang isinya obligasi atau surat hutang perusahan-perusahaan, dan obligasi pemerintah. Imbal hasil reksa dana obligasi korporasi biasanya cukup stabil dan sedikit lebih tinggi dari reksa dana pasar uang. 

Jika tipe inventasimu adalah investor moderat, maka produk investasi yang paling tepat adalah reksa dana obligasi pemerintah.

Reksa Dana Obligasi Pemerintah - Kalau tadi reksa dana obligasi korporasi isinya obligasi perusahaan, sesuai namanya reksa dana obligasi pemerintah isinya adalah obligasi-obligasi pemerintah. Lalu apa bedanya dengan Surat Berharga Negara tadi, yang merupakan terjemahan dari obligasi juga? 

Kata kuncinya adalah reksa dana. Kalau obligasi pemerintah kita memilih dań membeli sendiri obligasi yang ditawarkan pemerintah, reksa dana adalah produk yang dikembangkan oleh manajer investasi. Mereka yang akan memilih dan membeli obligasi. Keuntungannya disamping nilai imbal hasilnya bisa lebih tinggi dibandingkan jika kita membeli sendiri, kita bisa membeli dań menjualnya setiap saat (liquid).

Yang terakhir jika tipe investasimu adalah tipe investor agresif, maka pilihanmu cukup beragam. 

Peer to Peer Lending - kamu bisa meminjamkan danamu ke perusahaan-perusahan UMKM sebagai modal usaha dan modal kerja mereka. Biasanya perusahan-perusahaan ini sudah mendapatkan proyek dari klien mereka namun membutuhkan dana untuk bekerja memberikan layanan jasa atau barang yang dibutuhkan kliennya. 

Saat proyeknya selesai, mereka akan menagih ke klien pemberi kerja lalu ketika tagihannya dibayar, mąką mereka akan membayar pinjamannya kepadamu dengan imbal hasil yang sudah disepakati. 

Produk ini saya kategorikan dalam  resiko agresif, karena bisa saja terjadi terlambat bayar atau bahkan gagal bayar. Biasanya, asuransi akan menggantikan 90% dari modal kita jika sampai terjadi gagal bayar. Dua platform peer to peer lending yang cukup terkenal adalah investree dan akseleran.

Reksa Dana Campuran - pilihan lainnya adalah reksa dana campuran, disebut campuran karena manager investasi bisa mengalokasikan ke berbagai produk investasi yang ada, deposito, obligasi atau saham. Produk ini cocok apabila kamu memiliki rentang waktu investasi antara 3 - 5 tahun. 

Produk-produk selanjutnya sebenarnya adalah berbagai varian investasi saham.

Pertama adalah saham (surat kepemilikan perusahan yang diperjualbelikan di bursa saham). Kita membeli langsung saham-saham tersebut di bursa saham. Ketika nilai saham meningkat, kita menikmati yang namanya capital gain. Disamping itu jika memiliki saham-saham perusahaan yang mencetak keuntungan atau laba, maka dalam setahun perusahaan ini bisa akan membagikan keuntangannya dalam bentuk dividend, termasuk kepada kita para pemilik saham. 

Reksa Dana Saham, adalah produk kumpulan saham yang dikelola menajer investasi. Keuntungan membeli reksa dana saham kita tidak perlu capek memikirkan harus membeli saham yang mana, semuanya sudah disiapkan oleh manajer investasi. 

Reksa Dana Indeks adalah reksa dana kumpulan saham yang mengikuti suatu indeks tertentu, misalnya indeks L45, indeks yang berisi saham-saham dengan jumlah kapitalisasi pasar terbesar di negara kita.  

Exchange Traded Fund atau ETF, adalah kumpulan saham yang bisa diperjualbelikan di pasar sekunder, selayaknya kita membeli saham. Jika Reksa Dana Saham ataupun Indeks membutuhkan waktu sehari dałam menentukan nilai unitnya sehingga membutuhkan waktu beberapa hari sebelum proses pembelian atau penjualan rampung, ETF bisa setiap saat kita beli dań jual selayaknya saham di saat jam kerja bursa saham.  

Semua bentuk investasi berbasis saham di atas digolongkan sebagai investasi beresiko tinggi. Berisiko tinggi bukan berarti beresiko dana kita hilang sama sekali, tapi berfluktuasi, istilah tepatnya. 

Oleh karena kegiatan jual beli yang dilakukan sehari-hari maka harga saham akan terus naik turun sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pasar. Namun dalam jangka waktu yang panjang investasi saham akan tetap menguntungkan karena harga saham cenderung naik ketika rentang waktu dipanjangkan lebih dari 5 tahun paling tidak. 




Lihatlah contoh saham BRI diatas, dalam kurun waktu 16 tahun harga sahamnya telah naik berlipat-lipat. Tapi jika dipotret dalam kurun waktu minggu, bulan atau tahunan, terlihat sangat berfluktuasi, dan dana kita bisa saja berkurang dari nilai yang kita investasikan di awal. 

Kunci melawan kerentanan fluktuasi ini adalah waktu. Ketika kurun waktu diperpanjang menjadi lebih dari 5 tahun, misalnya 10, 15 atau 20 tahun maka kerentanan atau resiko ini akan hilang sendirinya. Dana kita akan berkembang secara berlipat, tapi ada syaratnya yaitu ketika kita memilih perusahaan yang tepat tentunya. Ini adalah perusahan-perusahaan yang terus mencetak laba dań tetap bertumbuh.  

Oleh karena resiko fluktuasi inilah mengapa di awal saya sampaikan adalah tidak bijaksana ketika dirimu telah berumur mendekati 50an tapi masih tetap ingin berinvestasi di produk-produk yang agresif. Tidak bijaksana, karena saat terjadi penurunan nilai saham, anda tidak lagi memiliki 10, 15 atau 20 tahun untuk bisa menunggunya naik kembali. 

Okay, jadi kapan waktu yang paling tepat untuk mulai berinvestasi? jawabannya adalah 'kemarin'. 

Oleh karena itu tunggu apalagi, ayo mari mulai pekerjakan uangmu selagi kamu masih memiliki 'waktu'. 

Teman dekat saya di Pulau Sabu mengatakan, 

"Mari kitong buat ketong pung doi berkeringat, dorang harus kerja keras buat kitong" 

Semoga berguna dan selamat berinvestasi.





Comments

Popular posts from this blog

Dikalahkan Pasar - 2023 Review

Review Investasi 2024

Time is a friend and enemy in investing

Perjalanan Investasi di Tahun 2022 (Part 4)

Bagaimana Cara Mengatur Portfolio Investasi kita?