Investasi dan Bertumbuh
January 2022, akhirnya setahun lengkap perjalanan pembelajaran investasi saya. Sesuai janji saya akan memberikan update tentang hasil pembelajaran setahun ini.
Tulisan ini adalah seri ke-3. Jika Anda baru mulai berinvestasi, mungkin dua tulisan awal saya bisa berguna; Part 1 dan Part 2.
Di seri ke-3 ini saya akan sharing tentang dua hal; pertama update status progress portofolio investasi saya, bagaimana statusnya setelah setahun berselang. Yang kedua, seperti biasa, apa pembelajaran penting yang saya petik hingga saat ini.
Tapi sebelum sharing saya akan infokan dulu apa tujuan investasi saya. Ada dua tujuan investasi saya yaitu, mengumpulkan dana pensiun dan mengalahkan rate inflasi tahunan. Jadi harapannya perkembangan nilai investasi saya di atas tingkat inflasi tahunan dan dalam jangka panjang bisa maksimal mendukung pengumpulan dana pensiun saya.
Per January 9, 2022, komposisi portfolio saya menjadi jomplang dan terlihat sangat aggresive dengan proporsi terbesar ada pada portfolio dengan resiko tinggi.
Saya ingin pensiun kira-kira 10 tahun lagi dan rencananya dalam 5 tahun ini portfolio saya akan besar di produk-produk aggresive, dan di tahun ke enam baru mulai transisi ke produk-produk beresiko menengah dan rendah.
Keadaan portofolio saya yang sangat aggresive ini tidak sesuai dengan tujuan investasi saya sebenarnya.
Data per 9 January 2022 |
Ini disebabkan keadaan darurat yang terjadi di keluarga di bulan Desember dan saya terpaksa harus menjual produk-produk money market (low) dan fixed incomes (medium) dalam jumlah yang cukup besar dan pastinya mempengaruhi komposisi portofolio saya. Jika melihat data di bulan November komposisi portofolio saya berada pada 28% low risk, 14% medium dan 58%.
Dari sisi perkembangan aset selama setahun ini, saya cukup puas dengan kemajuannya. Sesuai harapan produk-produk di kelas aset low risk berada pada angka 4 - 5% gain di akhir bulan November. Saat ini berada di angka 1.4% karena saya harus mulai lagi dari awal untuk mengumpulkan dana setelah terpakai bulan lalu.
Untuk produk-produk di kelas aset medium (bonds and bond funds) tidak terlalu bagus peningkatannya sebab hingga di kwartal kedua tahun 2021 berbagai produk reksa dana obligasi mengalami penurunan dan membuat total gain yang harus dikejar di 6 bulan tersisa menjadi sangat berat. Angka gain saat ini berada pada 2.7%
Produk-produk di kelas aset high risk justru berkembang cukup bagus di akhir tahun ini setelah menunjukkan penurunan mendalam sejak bulan Maret - Agustus 2021 namun saat ini menunjukkan peningkatan sebesar 6%, oleh karena kinerja saham-saham yang cukup bagus kenaikannya.
Secara total nilai aset keuangan saya meningkat sebesar 5%. Sebagi pemula, saya cukup puas dengan perkembangan 5% ini sebab mampu mengalahkan inflasi 3% dan bunga deposito atau obligasi pemerintah yg berada di sekitar 3-4%.
Walaupun hanya meningkat 5% tapi saya lebih bahagia lagi ketika melihat nilai peningkatan pemahaman saya tentang berbagai produk-produk keuangan berkembang pesat dan jauh di atas angka 5% nilai peningkatan aset keuangan saya.
Berikut adalah status kemajuan nilai investasi sesuai jenis-jenis produk selama setahun ini.
Untuk produk-produk rendah resiko (money market) saya menargetkan paling tidak memberikan return sebesar 4-5%, produk ini sesuai dengan harapan dan memberikan pengembalian sebesar 4-5%.
Selanjutnya untuk produk-produk beresiko sedang (reksa dana obligasi), saya menargetkan paling tidak mendapatkan pengembalian sebesar 7-8%, dalam hal ini target tidak terpenuhi per November jumlah pengembalian hanya mencapai 3%
Untuk berbagai produk-produk beresiko tinggi saya menargetkan paling tidak di atas 10%, target ini pun tidak tercapai. Akan tetapi ada satu produk dalam kategori beresiko tinggi yang mampu mencapai jauh melebihi target adalah reksa dana campuran, yang merupakan reksa dana dengan alokasi berisikan saham, obligasi dan deposito. Reksa dana ini berkembang paling baik dari semua produk-produk beresiko tinggi yang saya miliki dengan peningkatan sebesar 20,7%.
Nah tadi adalah progress peningkatan dana investasi, lalu apa pembelajaran yang saya petik dalam setahun ini?
Pertama, Don't Panic, be patient, janganlah panik ketika melihat portofolio kita merah. Penurunan hanya sementara dan belum hilang sampai kita memutuskan untuk menjual produk-produk yang kita miliki. Hampir semua saham yang saya miliki mengalami kondisi minus di awal tahun, namun berbalik arah menguat di kwartal ke-3 dan ke-4.
Kedua, secara teratur amati perkembangan portofolio dan lakukan rebalancing - mengatur kembali portfolio sesuai dengan tujuan dan strategy investasi itu penting.
Diversifikasi produk itu penting untuk melindungi aset-aset kita dari resiko penurunan, tapi terlalu diversifikasi juga tidaklah bagus, karena potensi peningkatan akan menjadi terhambat.
Warren Buffet mengatakan kalau ""Diversification is a protection against ignorance. It makes little sense if you know what you are doing."
Ini pun saya alami karena saya memiliki beberapa jenis reksa dana obligasi, secara total peningkatannya jadi tidak maksimal. Secara berangsur saya akhirnya berhasil mengurangi jumlah saham-saham maupun reksa dana yang saya miliki.
Pembelajaran kedua ini menuntun saya ke pembelajaran yang ketiga, "What diversification strategy then?"
Lalu apa strategy diversifikasi yang tepat. Ternyata ada dua jenis diversifikasi yang sering dipakai oleh para fund manager, pertama Modern Portfolio Theory dan yang kedua, Post Modern Portfolio Theory.
Kedua teory ini sebenarnya mirip, pada intinya teori ini menggatakan bahwa diversifikasi dengan mengkombinasikan aset-aset high risk- high return dengan low risk-low return, lebih efektif ketimbang hanya fokus kepada low risk-low return saja.
Yang membedakan antara dua teori ini adalah concept resiko yang dipakai sebagai referemsi analisa, Modern Portfolio menggunakan konsep Variance dan Standard Deviation dalam ilmu statistik sedangkan Post Modern Portfolio hanya menggunakan downside deviation, mirip dengan standard deviation tapi cuma negatif standard deviation yang di amati.
Intinya Post Modern Portfolio hanya mempertimbangkan deviasi penurunan dari nilai aset. Ini merupakan perbaikan atas Modern Portofolio theory yang menggunakan standard deviasi di kedua sisi positif dan negative.
Prinsip utama lain dari kedua teory ini adalah diversifikasi aset yang bertolak belakang, jadi ketika salah satu aset mengalami penurunan maka aset yang lain tidak akan mengalami penurunan yang sama. Contohnya, obligasi pemerintah dan saham biasanya berkorelasi negatif, ketika saham mengalami rally peningkatan, obligasi pemerintah biasanya tidak akan berkembang bagus. Begitupun sebaliknya, obligasi pemerintah bisa saja bagus namun saham akan mengalami penurunan.
Pembelajaran ke-empat adalah pemisahan antara akun trading dan investasi saham - agar tidak terpengaruh atas volatilitas nilai saham saya membuka akun di broker yang lain untuk saham-saham yang rencananya akan saya jual ketika mencapai target harga (trading).
Saham-saham yang rencananya saya pegang untuk selama-lamanya dikumpulkan di broker lainnya. Dengan pemisahan ini secara psikologis saya tidak terpengaruh ketika melihat adanya penurunan nilai saham-saham yang rencananya akan saya pegang selamanya.
Pembelajaran ke-lima, penting untuk menyesuaikan strategi menabung (Lumpsum dan Dollar Cost Averaging - DCA) dengan sifat produknya.
Metode lumpsum menurut hemat saya berguna hanya untuk produk-produk jangka pendek dan low risk seperti deposito dan money market. Karena bersifat akumulatif semakin besar jumlah yang kita tabung di awal maka semakin maksimal dana akan berkembang.
Metode lumpsum tidak tepat untuk dipakai pada produk-produk lainnya yang mengalami naik turun nilai (volatile) seperti reksa dana obligasi (fixed incomes), reksa dana campuran, reksa dana saham ataupun saham. Yang lebih tepat untuk produk-produk ini adalah metode nabung ruting atau disebut Dollar Cost Averaging (DCA), dengan membeli rutin, sebab dengan membeli rutin maka harga rata-rata kita akan semakin mirip dengan harga rata-rata sebenarnya dari produk tersebut. DCA bisa dikombinasikan dengan membeli lagi dalam jumlah yang lebih banyak di saat harga sedang turun (discount).
Pembelajaran terakhir tentang liquiditas, menyimpan dana darurat di reksa dana money market ternyata adalah keputusan yang terbaik. Ketika kami mengalami masa darurat bulan lalu dengan mudah saya mencairkan dana dan dalam waktu 1-2 hari dana telah masuk kembali ke rekening saya.
Well, semoga berguna dan sampai jumpa di awal tahun 2023!
Comments
Post a Comment